Selamat Datang Kawan !!!!!! Inspirasi Tanpa Batas : AKSI NYATA MODUL 1.4

Sabtu, 29 Januari 2022

AKSI NYATA MODUL 1.4

1. LATAR BELAKANG

Pendidikan dilaksanakan oleh pendidik sebagai Pamong dan anak sebagai among adalah filosofi poendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh kembang atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak  agar berjalan sesuai kodratnya karena kita tidak bisa merubah dasar dari hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak atau kodrat alam mereka. Dalam menuntun anak diberi kita diberikan kebebasan namun pendidik sebagai pamong atau penuntun dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah . Seorang Pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan zamannya. KHD menyampaikan bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri . Artinya pendidik dalam mendidik anak sejatinya harus melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak yang disesuaikan dengan dasar-dasar dan azas hidup kebangsaan Indonesia yang bernilai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai hasil dari pendidikan tersebut akan menciptakan anak yang maju dalam intelegensinya, mampu meraih keselamatan dan kebahagiannya, dan memiliki budi pekerti yang luhur.

Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid dan menghasilkan murid yang memiliki karakter atau budi pekerti luhur (Profil Pelajar Pancasila) tersebut dapat diwujudkan salah satunya adalah membangun budaya positif di sekolah. Bagaimana peran guru dalam membangun budaya positif yang berpihak pada murid tersebut, dan bagaimana membangun keyakinan atau visi sekolah yang menumbuhkan dan mengembangkan budaya positif.

2.  TUJUAN

  1. Dapat menumbukan karakter diri yang kuat pada peserta didik.
  2. Dapat menerapkan disiplin positif pada peserta didik melalui keyakinan kelas. 
  3. Menciptakan lingkungan sekolah yang positif, aman, dan nyaman.
  4. Dapat menerapkan restitusi pada peserta didik sehingga dapat menumbuhkan disiplin positif agar terwujud merdeka belajar dan berkarater Profil Pelajar Pancasila.

3.  TOLOK UKUR

  1. Setiap kelas memiliki keyakinan kelas yang telah disepakati oleh peserta didik
  2. Setiap murid memahami dan melaksanakan semua keyakinan kelas.
  3. Pendidik/guru selalu menerapkan restitusi untuk menyelesaikan pelanggaran keyakinan kelas.
  4. Murid-murid memilii karakter yang kuat sesuai profil pelajar Pancasila.
  5. Lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang positif, aman, dan nyaman

 

4. LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

 


5. DUKUNGAN YANG DI BUTUHKAN

Dalam mewujudkan Budaya Positif ini tertunya tidak cukup CGP yang berperan. Peran serta semua stike holder sangat di butuhkan di antaranya:

1. Pengawas Sekolah

2. Kepala Sekolah

3. Tenaga Pedidikan dan Kependidikan

4. Komite Sekolah

5. Oran Tua/Wali Murid

6. Peserta Didik

7. Lingkungan Sekolah dan Sarana Prasarana. 


LAMPIRAN : 











Koordinasi Dengan Kepala Sekolah




   Koordinasi CGP dan Pengawas Sekolah dan Guru



Koordinasi dengan Sesama CGP dalam satu Sekolah


Pelaksanaan Diseminasi Budaya Positf melalui Workshop

Membangun Keyakinan Kelas

Membuat Kesepakatan Kelas Disetiap Pembelajaran untuk Membangun Keyakinan Kelas dalam rangka menumbuhkan pembelajaran yang Wellbeing menuju Merdeka Belajar untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar