Sahabat Calon Guru Genggerak…..
Pada Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi saya
untuk menunjukkan pemahaman saya mengenai keseluruhan materi pada modul 3.1
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Saya diberi kesempatan
untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang saya hadapi.
Untuk itu perkenankan saya membagikan pemahaman saya kepada rekan-rekan semua.
Program guru penggerak bagiku adalah peluang yang luar biasa
untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru. Sampai titik ini banyak hal
yang sudah saya dapat yang tanpa terasa telah mempengaruhi pola berfikirku dan
cara diriku untuk memberikan pelayanan terbaik pada muridku. Melalui Program
Guru Penggerak ini mengajarkan pada diriku untuk lebih bisa menjadi seorang
guru yang mampu menjadikan muridku menjadi seorang pembelajar sejati. Tugasku
saat ini adalah harus terus merewat mereka menjadi generasi yang unggul yang
memiliki profil pelajar pancasila. Aku menyadari bahwa mereka adalah
benih-benih yang harus tumbuh dan di rawat dengan kasih sayang agar kelak
mereka benar-benar tumbuh, menjadi generasi yang bisa membawa kemajuan bagi
bangsa indonesia. Namun aku menyadari tugasku tidak ringan, aku harus mampu
membangun sebuah kerjasama yang kuat untuk bergandengan tangan dengan
rekan-rekan sejawatku dan pihak-pihak yang sejalan dengan peran dan impianku.
Yang saat ini aq pikirkan adalah bagaimana aku bisa membagikan pengetahuan yang
aku dapat pada program guru penggerak ini pada rekan-rekan seprofesi di
lingkungan sekolah dan mungkin di lingkungan pendidikan yang lebih luas. Aku
meyakini bahwa saat ini yang harus aku lakukan adalah benar-benar memantapkan
langkahku untuk menjadi seorang guru sesuai dengan harapan dari inisiasi
program guru penggerak oleh kementerian pendidikan kebudayaan riset dan
teknologi, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang
murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya
untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta
menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan dalam rangka
mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Betapa bangganya diriku jika aku menjadi
salah satu orang yang bisa benar-benar turut melukis sejarah dengan
menghadirkan murid-murid yang berkarakter dan berintektual tinggi. Sebagai
seorang guru tentunya harus terus tergerak, bergerak dan menggerakkan. Untuk itu
saya akan memulainya dari diri saya sendiri dengan menjadi seorang yang
berkarakter memiliki kemampuan serta kemauan yang kuat, yang selanjutnya
senantiasa membangun kolaborasi dan kerjasama, dengan diawali pendekatan
personal kepada guru, mengajaknya untuk tergerak, selanjutnya mampu bergerak
dan menggerakkan guru lainya, sehingga kita akan bersama-sama bergerak untuk
mewujudkan impian yang sama untuk generasi bangsa.
Tentunya dalam menjalankan peran sebagai guru saya tetap
harus memegang nilai-nilai diri dan mampu mengatasi setiap permasalahan yang
mungkin akan hadir di depan saya. Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran
tentunya harus mampu menghadapi sebuah tantangan atau masalah dengan mengambil
langkah-langkah yang bijak sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan
dapat di pertanggung jawabkan. Untuk itu saya akan memulai mengambil keputusan
sebagai seorang pemimpin pembelajaran
yaitu dengan cara menganalisis kasus terlebih dahulu (apakah kasus tersebut
dilema etika atau bujukan moral). Apabila kasus tersebut merupakan kasus dilema
etika maka saya akan mencoba mengikuti 9 langkah dalam pengembilan keputusan
seperti pengetahuan yang saya dapat dalam program PGP ini yaitu :
1.
Saya harus mempu mengenali bahwa ada nilai-nilai
yang saling bertentangan dalam situasi ini. Dalam menentukan nilai-nilai ini
saya perlu sangat berhati-hati karena kadang ada aspek moral yang harus kita
hilangkan dalam suatu keputusan.
2.
Saya harus mempu menentukan siapa yang terlibat
dalam situasi ini. Hal Ini penting saya lakukan karena dalam mengambil sebuah
keputusan saya harus tau siapa yang terlibat dalam kasus tersebut.
3.
Saya harus bisa mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,
karena ini sebagai data-data yang dibutuhkan dalam mengambil sebuah keputusan
ini.
4.
Saya harus menguji permasalahan tersebut benar atau salah dengan Uji Legal, Uji
Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, Uji
Panutan/Idola. Hal ini saya lakukan sebelum mengambil mengambil sebuah
keputusan agar keputusan yang saya ambil
merupaka sebuah keputusan yang sangat bijaksana dan memiliki manfaat yang lebih
besar daripada dampak negatifnya.
5.
Saya harus Pengujian Paradigma Benar lawan
Benar, Ini saya lakukan karena dalam mengambil keputusan kadang ada 2 keputusan
yang keduanya bernilai benar sehingga dalam hal ini saya perlu melakukan
langkah ini. Adapun pengujian paradikma benar lawan benar ini meliputi :
•
Individu lawan masyarakat (individual vs
community)
•
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs
mercy)
•
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
•
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term
vs long term)
6.
Melakukan Prinsip Resolusi, Yaitu menerapkan 3
prinsip (Berpikir Berbasis Hasil Akhir/End basid thinking, Berpikir Berbasis
Peraturan/Rule basid thinking, Berpikir Berbasis Rasa PeduliCare based
thinking) dalam pengambilan keputusan. Saya harus benar-benar paham prinsip
mana yang paling sesuai untuk sebuah keputusan yang saya ambil. Kalau memang
memungkinkan, bisa saja mengambil ke tiga
prinsip tersebut dalam keputusan itu. Namun yang pasti salah satu dari tiga
prinsip harus saya gunakan.
7.
Saya bisa saja menerapkan Investigasi Opsi
Trilema, yaitu pengambilan keputusan dengan hal yang tidak terduga yang muncul.
8.
Setelah melakukan tahapan tersebut tentunya saya
harus membuat sebuah Keputusan.
9.
Yang terakhir adalah melihat lagi keputusan dan
merefleksikan kembali agar keputusan tersebut benar-benar keputusan yang tepat.
Dengan memahami langkah-langkah dalam mengambil keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran tersebut tentunya saya harus segera menjadikan
pemahaman tersebut menjadi sebuah kekuatan saya untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada murid-murid saya. Karena tidaklah mungkin dalam menjalankan
peran sebagai seorang guru tanpa adanya kendala atau masalah yang di hadapi.
Dengan demikian, hal ini secepatnya harus saya implementasikan dan tularkan
kepada rekan sejawat saya di sekolah, agar saya bisa bersama-sama dengan
komunitas praktisi di sekolah mampu
menyelesaikan masalah dengan
baik arif dan bijaksana, baik
permasalahan yang mungkin hadir di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah,
terlebih dalam menyelesaikan masalah terkait dengan memberikan pembelajaran dan
pengajaran sebagai seorang pemimpin pembelajaran kepada peserta didik.
Sahabat guru penggerak,
untuk mewujudkan nilai-nilai kepemimpinan dalam mengambil keputusan
tentunya tidak hanya kita pertimbangkan dari sudut padang diri kita pribadi.
Tentunya banyak pihak yang memiliki kaitan
yang harus saya libatkan dalam
menentukan keputusan yang akan saya ambil. Untuk sebuah keputusan dalam proses
pembelajaran, hal ini yang akan saya
minta untuk mendampingi, berkolaborasi dan berkoordinasi adalah rekan guru dan
juga kepala sekolah karena mereka orang yang yang memahami dan mengetahui keterlaksanaan
program disekolah dalam memberikan
pendidikan dan pengajaran pada peserta didik kita. Bila dimungkinkan juga dari
pihak orang tua siswa ataui siswa sendiri jika hal tersebut dapat membantu saya
mengambil sebuah keputusan dalam proses pembelajaran. Sebelum mengambil
keputusan saya akan mempertimbangkan dulu apakah keputusan bisa saya selesaikan
secara mandiri atau harus mengambil keputusan bersama dengan pihak lain
sehingga keputusan yang saya ambil adalah keputusan yang tepat dan memiliki
dampak positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar