Selamat Datang Kawan !!!!!! Inspirasi Tanpa Batas : 3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Kamis, 21 April 2022

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Sahabat Calon Guru Genggerak…..

Pada Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi saya untuk menunjukkan pemahaman saya mengenai keseluruhan materi pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Saya diberi kesempatan untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang saya hadapi. Untuk itu perkenankan saya membagikan pemahaman saya kepada rekan-rekan semua.

Program guru penggerak bagiku adalah peluang yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru. Sampai titik ini banyak hal yang sudah saya dapat yang tanpa terasa telah mempengaruhi pola berfikirku dan cara diriku untuk memberikan pelayanan terbaik pada muridku. Melalui Program Guru Penggerak ini mengajarkan pada diriku untuk lebih bisa menjadi seorang guru yang mampu menjadikan muridku menjadi seorang pembelajar sejati. Tugasku saat ini adalah harus terus merewat mereka menjadi generasi yang unggul yang memiliki profil pelajar pancasila. Aku menyadari bahwa mereka adalah benih-benih yang harus tumbuh dan di rawat dengan kasih sayang agar kelak mereka benar-benar tumbuh, menjadi generasi yang bisa membawa kemajuan bagi bangsa indonesia. Namun aku menyadari tugasku tidak ringan, aku harus mampu membangun sebuah kerjasama yang kuat untuk bergandengan tangan dengan rekan-rekan sejawatku dan pihak-pihak yang sejalan dengan peran dan impianku. Yang saat ini aq pikirkan adalah bagaimana aku bisa membagikan pengetahuan yang aku dapat pada program guru penggerak ini pada rekan-rekan seprofesi di lingkungan sekolah dan mungkin di lingkungan pendidikan yang lebih luas. Aku meyakini bahwa saat ini yang harus aku lakukan adalah benar-benar memantapkan langkahku untuk menjadi seorang guru sesuai dengan harapan dari inisiasi program guru penggerak oleh kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan dalam rangka mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Betapa bangganya diriku jika aku menjadi salah satu orang yang bisa benar-benar turut melukis sejarah dengan menghadirkan murid-murid yang berkarakter dan berintektual tinggi. Sebagai seorang guru tentunya harus terus tergerak, bergerak dan menggerakkan. Untuk itu saya akan memulainya dari diri saya sendiri dengan menjadi seorang yang berkarakter memiliki kemampuan serta kemauan yang kuat, yang selanjutnya senantiasa membangun kolaborasi dan kerjasama, dengan diawali pendekatan personal kepada guru, mengajaknya untuk tergerak, selanjutnya mampu bergerak dan menggerakkan guru lainya, sehingga kita akan bersama-sama bergerak untuk mewujudkan impian yang sama untuk generasi bangsa.

Tentunya dalam menjalankan peran sebagai guru saya tetap harus memegang nilai-nilai diri dan mampu mengatasi setiap permasalahan yang mungkin akan hadir di depan saya. Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentunya harus mampu menghadapi sebuah tantangan atau masalah dengan mengambil langkah-langkah yang bijak sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan dapat di pertanggung jawabkan. Untuk itu saya akan memulai mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin  pembelajaran yaitu dengan cara menganalisis kasus terlebih dahulu (apakah kasus tersebut dilema etika atau bujukan moral). Apabila kasus tersebut merupakan kasus dilema etika maka saya akan mencoba mengikuti 9 langkah dalam pengembilan keputusan seperti pengetahuan yang saya dapat dalam program PGP ini yaitu :

1.           Saya harus mempu mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Dalam menentukan nilai-nilai ini saya perlu sangat berhati-hati karena kadang ada aspek moral yang harus kita hilangkan dalam suatu keputusan.

2.           Saya harus mempu menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. Hal Ini penting saya lakukan karena dalam mengambil sebuah keputusan saya harus tau siapa yang terlibat dalam kasus tersebut.

3.           Saya harus bisa mengumpulkan  fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, karena ini sebagai data-data yang dibutuhkan dalam mengambil sebuah keputusan ini.

4.           Saya harus menguji permasalahan tersebut  benar atau salah dengan Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Halaman Depan Koran, Uji Panutan/Idola. Hal ini saya lakukan sebelum mengambil mengambil sebuah keputusan agar  keputusan yang saya ambil merupaka sebuah keputusan yang sangat bijaksana dan memiliki manfaat yang lebih besar daripada dampak negatifnya.

5.           Saya harus Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Ini saya lakukan karena dalam mengambil keputusan kadang ada 2 keputusan yang keduanya bernilai benar sehingga dalam hal ini saya perlu melakukan langkah ini. Adapun pengujian paradikma benar lawan benar ini meliputi :

           Individu lawan masyarakat (individual vs community)

           Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

           Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

           Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

6.      Melakukan Prinsip Resolusi, Yaitu menerapkan 3 prinsip (Berpikir Berbasis Hasil Akhir/End basid thinking, Berpikir Berbasis Peraturan/Rule basid thinking, Berpikir Berbasis Rasa PeduliCare based thinking) dalam pengambilan keputusan. Saya harus benar-benar paham prinsip mana yang paling sesuai untuk sebuah keputusan yang saya ambil. Kalau memang memungkinkan, bisa saja  mengambil ke tiga prinsip tersebut dalam keputusan itu. Namun yang pasti salah satu dari tiga prinsip harus saya gunakan.

7.      Saya bisa saja menerapkan Investigasi Opsi Trilema, yaitu pengambilan keputusan dengan hal yang tidak terduga yang muncul.

8.      Setelah melakukan tahapan tersebut tentunya saya harus membuat sebuah Keputusan.

9.      Yang terakhir adalah melihat lagi keputusan dan merefleksikan kembali agar keputusan tersebut benar-benar keputusan yang tepat.

Dengan memahami langkah-langkah dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tersebut tentunya saya harus segera menjadikan pemahaman tersebut menjadi sebuah kekuatan saya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada murid-murid saya. Karena tidaklah mungkin dalam menjalankan peran sebagai seorang guru tanpa adanya kendala atau masalah yang di hadapi. Dengan demikian, hal ini secepatnya harus saya implementasikan dan tularkan kepada rekan sejawat saya di sekolah, agar saya bisa bersama-sama dengan komunitas praktisi di sekolah mampu  menyelesaikan masalah dengan  baik  arif dan bijaksana, baik permasalahan yang mungkin hadir di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, terlebih dalam menyelesaikan masalah terkait dengan memberikan pembelajaran dan pengajaran sebagai seorang pemimpin pembelajaran kepada peserta didik.

Sahabat guru penggerak,  untuk mewujudkan nilai-nilai kepemimpinan dalam mengambil keputusan tentunya tidak hanya kita pertimbangkan dari sudut padang diri kita pribadi. Tentunya banyak pihak yang memiliki kaitan  yang harus saya  libatkan dalam menentukan keputusan yang akan saya ambil. Untuk sebuah keputusan dalam proses pembelajaran, hal ini  yang akan saya minta untuk mendampingi, berkolaborasi dan berkoordinasi adalah rekan guru dan juga kepala sekolah karena mereka orang yang yang memahami dan mengetahui keterlaksanaan program disekolah  dalam memberikan pendidikan dan pengajaran pada peserta didik kita. Bila dimungkinkan juga dari pihak orang tua siswa ataui siswa sendiri jika hal tersebut dapat membantu saya mengambil sebuah keputusan dalam proses pembelajaran. Sebelum mengambil keputusan saya akan mempertimbangkan dulu apakah keputusan bisa saya selesaikan secara mandiri atau harus mengambil keputusan bersama dengan pihak lain sehingga keputusan yang saya ambil adalah keputusan yang tepat dan memiliki dampak positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar